Permainan rakyat atau dolanan sudah banyak mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan berkaitan dengan berkembangnya permainan modern atau game. Secara definitif, permainan rakyat karena merupakan bagian dari kebudayaan, banyak menggunakan pandangan Huizinga dalam Homo Ludens, yang berupaya untuk mengungkapkan ciri atau sifat “bermain” dalam kegiatan aktifitas manusia, bahwasanya kehidupan manusia banyak mengandung unsur “bermain”.
Permainan kerakyatan disamping sebagai “bermain” juga merupakan bagian membangun hubungan sosial, biasanya antar tetangga. Dimainkan dengan penuh kegembiraan, dengan bernyanyi berdialog, dan mengajarkan arti menang-kalah sebagai sebuah alur permainan sebagai penyemangat dalam permainan.

Jamuran, salah satu permainan tradisional yang masih berkembang. Foto diambil dari Kegiatan Festival Permainan Rakyat Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta.
DATA PERMAINAN RAKYAT / DOLANAN
NAMA PERMAINAN | DESKRIPSI | KAPAN DILAKUKAN | PELAKU |
---|---|---|---|
Nekeran | Bermain Kelereng. Dimainkan oleh 2 orang atau lebih dengan wilayah yang dibatasi, sehingga kelereng yang keluar dianggap kalah. | Musiman biasanya bulan Maret - Juni. | Anak-anak |
Layangan | Dimainkan oleh perorangan atau lebih. | Musim Panas | Anak-anak Dewasa |
Jatungan | Dimainkan banyak orang | Musim Panas | Anak-anak |
Egrang | Dimainkan beberapa orang, dengan naik bambu dan siapa yang cepat sampai akhir, dia yang menang | Musiman | Dewasa, Anak-anak |
Gobaksodor | Pemain 2 grup masing-masing menjadi pelaku dan penjaga | Musiman | Anak-anak, Dewasa |
Samparan Klotok | 1 orang menjadi penjaga yang diundi menggunakan lemparan botol yang terdekat | Musiman | Anak-anak |
Ancak-ancak alis | Dimainkan berkelompok, dengan bernyanyi dan berdialog, kalah- dadi menjadi penanda akhir permainan | Musiman | Anak-anak |
Bethet Thing Thong | Dimainkan lebih dari 1 orang, dengan menyanyikan lagu bethet thing thong dan berdialog. Dadi-mentas menjadi akhir permainan. | Musiman | Anak-anak |
Cublak-cublak suweng | Dimainkan beberapa orang, dengan menyanyikan cublak cublak suweng, dadi-mentas jadi pengakhir permainan | Musiman | Anak-anak |
Jamuran | Dimainkan berkelomok, dengan 2 orang menyatukan urung jari menjadi semacam gapura, kemudian yang lain masuk diantara kedua tangan tersebut. Dengan menyanyikan lagu, lagu jamuran berakhir untuk menangkap temannya. | Musiman | Anak-anak |
Dhingklik Oglak Aglik | Dimainkan berkelompok, bernyanyi | Musiman | Anak-anak |